Debt colector Jalanan (Matel) Bergaya Preman Masih Berkeliaran di Kota Rangkasbitung.

PEMRED : Iyan Kusyandi

22 Okt 2023, 18:00:32 WIB

Debt colector Jalanan (Matel) Bergaya Preman Masih Berkeliaran di Kota Rangkasbitung.

Daud pengendara sepeda motor yang ditarik paksa di jalan pada hari Minggu

LEBAK - kabar banten 1,  Baru beberapa hari lalu Kapolda Banten berikan himbauan kepada seluruh Kanit Reskrim jajaran, dalam Perintah Kapolda, agar laksanakan giat Operasi Premanisme yang sasaran utamanya debt colector Jalanan atau mata elang, Laksanakan Penertiban, Pendataan, dan Penindakan Hukum, menunggu jukrah dari Polda kegiatan yg dilakukan sebagai berikut, Bila ditemukan adanya debt colector Jalanan atau mata elang segera amankan, geledah badan dan bila ditemukan Sajam segera proses, bila tidak panggil pihak leasing nya dan lakukan himbauan.

Kemudian diperintahkan juga untuk lakukan pendataan terhadap LP yang melibatkan debt colector dan jadikan atensi penanganan, tangkap, tahan, jo kan 55 56,  kepada pihak yang menyuruh, baik perseorangan ataupun leasing.

Kapolda pun meminta agar kegiatan debt colector setiap hari dilaporkan ke Polres atau Polsek setempat, dan masyarakatpun di minta peran serta nya bila ada debt colector yang membuat onar hendaklah digerebeg tangkap dengan catatan serahkan ke Polisi Polres atau Polsek setempat, karena aksi mereka tidak Ubahnya seperti para Begal terang terangan.

Seperti yang di alami Daud (20) warga Kp. Pagenggang Pasir RT. 005/003, Desa Cipalabuh, Ke amatan Cijaku, Kabupaten Lebak - Banten. Saat berkendara sepeda motor Honda Beat di sekitar Jl. Raya Kaduagung Kecamatan Cibadak tiba-tiba dihentikan oleh 4 orang yang tak dikenal tanpa memperlihatkan surat apapun kemudian mengambil unit tersebut dan membawanya ke kantor leasing FIF Finance Cabang Rangkasbitung , Daud sendiri di bonceng. Pada Minggu (22/10/23).

Mirisnya baru beberapa meter berjalan kemudian debt colector yang membonceng menghentikan kendaraan setelah mendengar Daud menelpon keluarga nya, kemudian hp milik Daud tersebut di ambil oleh debt colector.

Saat ditemui awak media di kantor FIF Finance Cabang Rangkasbitung, Daud mengatakan " saya tidak tahu apa-apa masalah motor ini pak (pada wartawan-red), karena ini motor bapak saya, karena ada keperluan makanya saya pakai motor ini, tapi tiba-tiba di tengah jalan saya di cegat disuruh berhenti oleh 4 orang yang tidak dikenal dan langsung membawa motor nya, saya di bonceng, terus gak lama motor berhenti hp saya pun langsung di ambil oleh matel ". Kata Daud.

Lanjut Daud, " setelah di kantor leasing saya di suruh tanda tangan  tanpa disuruh membaca surat itu, sambil ditunjukan tempat yang harus ditanda tangan ada dua surat, dan yang satu rincian pembayaran, setelah itu orang yang di kantor leasing itu sampaikan nunggu surat dulu, kalau sudah diterima saya di suruh pulang tapi motor gak bisa di bawa " terang Daud.

Saat ini Daud beserta temannya kebingungan karena gak boleh pulang ke rumah oleh orang tuanya kalau motor belum bisa kebawa kembali kerumah, tutur Daud dengan raut wajahnya yang menunjukan sedang sedih.

Saat di konfirmasi pihak awak media perwakilan management FIF Cabang Rangkasbitung Agus, melalui WhatApp mempertanyakan adanya penarikan paksa di jalan dan lakukan di hari Minggu oleh eksternal (PT. Dwi Rizki Berkah) yang bermitra dengan FIF Finance Cabang Rangkasbitung serta melakukan perampasan hp pengendara, yang kemudian unit tersebut di simpan di kantor FIF Finance Cabang Rangkasbitung, Agus tidak memberikan jawaban apapun padahal ceklis dua biru.

Dan sampai berita ini publish belum ada penjelasan yang diberikan oleh pihak FIF Finance Cabang Rangkasbitung.

(Red)